Film
Drakor Kisah Nyata Profesi Penghapus Trauma : Move To Heaven
Drama Korea Move To Heaven baru-baru ini menjadi perbincangan diantara para K-Drama Lovers karena drama ini berhasil membuat para penonton nangis bombay dengan alur cerita di setiap episodenya yang menyentuh hati. Drama ini berjumlah 10 episode dan menceritakan tentang seorang anak muda bernama Geu Ru (Tang Jung San) yang menderita sindrom Asperger yaitu gangguan saraf yang tergolong kedalam spektrum autism. Setelah kematian ayahnya, ia tinggal berdua bersama pria yang menjadi walinya Bernama Cho Sang Gu (Lee Je Hoon).
Sang Gu adalah seorang petarung bela diri ilegal hingga akhirnya masuk penjara setelah tertangkap saat pertarungan terakhirnya. Akhirnya mereka berdua bekerja sebagai “penghapus trauma” yang bertugas membantu membereskan barang-barang peninggalan seseorang yang telah meninggal dan menyampaikan pesan-pesan yang belum sempat terungkap kepada keluarga atau orang terdekat yang ditinggalkan.
Mereka rela menghabiskan waktu beberapa hari untuk membereskan lokasi dimana mereka menghembuskan nafas terakhir. Setiap episode memiliki kisah kematian yang berbeda. Saat mereka membereskan 1 tempat, pasti ada kisah yang menyentuh dan terungkap dibaliknya.
Dibalik jalan cerita ini mungkin kita bertanya-tanya, emang ada ya profesi seperti itu?
Jawabannya Ada! Drama korea ini memang terinspirasi dari buku best seller di Korea berjudul “Things Left Behind”. Buku ini ditulis sendiri oleh seseorang yang menjalani profesi sebagai penghapus trauma bernama Kim Sae Byul, ia adalah orang pertama yang menjalani profesi ini di Korea.
Kim Sae Byul adalah spesialis pembersihan dan pendiri perusahaan penghapus trauma di korea. Perusahaan ini menawarkan jasa pembersihan rumah setelah seseorang dibunuh, bunuh diri, atau kematian tanpa pengawasan yang baru beberapa hari, minggu, bahkan bulan kemudian baru ditemukan. Dalam drama Move To Heaven, Geu Ru dan Sang Gu akan membawa barang-barang yang menjadi kenang-kenangan dan memiliki arti penting kepada keluarga atau orang yang mereka cintai.
![](https://denpasarnow.com/wp-content/uploads/2021/08/kim-sae-byul-3_43.jpeg)
Di kejadian nyata, Beberapa barang kebanyakan ternyata dibuang. Namun, untuk barang yang masih tidak terlalu usang, akan dijual dan diberikan kepada keluarga atau orang yang punya hubungan dengan orang yang meninggal tersebut
Sebelumnya, Kim Sae Byul bekerja di sebuah tempat upacara pemakaman dalam waktu yang cukup lama, dalam pekerjaan inilah ia termotivasi untuk menjadi spesialis pembersihan bagi orang-orang yang meninggal sendirian. Banyak dari kaluarga mendiang yang tidak sempat membereskan tempat terakhir tersebut karena terlalu sibuk, tentu hal ini membuat hati Sae Byul pilu.
Biaya Sewa Untuk Jas Penghapus Trauma
Dalam sebuah wawancara QnA dalam Youtube channelnya Biohazard Newstar Kim, Sae byul menjelaskan biaya yang harus dikeluarkan jika ingin menyewa jasanya. Biaya untuk sampah sejumlah 550.000 won per ton, kemudian untuk biaya jasa tenaga kerja untuk 2 orang yaitu masing-masing 200.000 won, jadi totalnya sekitar 950.000 won ( 11.638.000 Rupiah). Namun, selanjutnya bisa dengan sekalian membayar 1.2 juta won (14.700.000 Rupiah) sudah termasuk pembersihan dan disinfektan.
![](http://denpasarnow.com/wp-content/uploads/2018/12/DNWeb.png)