Peristiwa
Ribuan Ikan Kandas di Pantai Batu Bolong Dikaitkan dengan Gempa Bali, Ini Faktanya
Fenomena ribuan ikan kandas di Pantai Batu Bolong, Canggu, Bali, pada Senin (15/7) pukul 21.00 Wita menjadi sorotan warganet karena banyak yang mengaitkan dengan peristiwa gempa bumi yang terjadi pada Selasa (16/7) pukul 07.18 pagi tadi. Padahal fenomena ini tak ada kaitannya sama sekali.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Denpasar, Suko Wardono, mengatakan ikan-ikan yang terdampar tersebut berjenis lemuru (sarden). Suko juga mengungkapkan, selain pada Senin (15/7) kemarin, peristiwa serupa sudah terjadi pada Rabu (3/7) lalu.
“Berdasarkan informasi masyarakat di Pantai Batu Bolong, banyak kedapatan ikan sejenis lemuru. Atas informasi tersebut, pada 3 Juli 2019, kami lakukan pengecekan dengan wawancara terhadap nelayan dan benar bahwa di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Badung, pada musim tertentu seperti saat ini setiap tahun memang banyak didapatkan ikan sejenis lemuru,” kata Suko ketika dikonfirmasi, Selasa (16/7).
Dari hasil pengecekan, ikan-ikan lemuru itu diduga tertarik pada lampu-lampu yang disorotkan ke arah pantai. Di satu sisi, kondisi perairan tersebut juga sedang dalam ‘musim ikan.’
“Ada teori memang menyatakan ikan-ikan seperti lemuru itu tertarik oleh cahaya sehingga menjadi rangsangan bagi untuk lebih mendekati ke sumber cahaya. Ini menjadi berkah bagi nelayan karena dengan mudah bisa menangkap dan mengambil ikan,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pelabuhan Perikanan Pengambengan, Bagus Oktori. Ia menjelaskan ikan lemuru cenderung mendekati sumber cahaya. Karena itu, tak heran jika ikan-ikan tersebut naik ke permukaan.
“Kejadian ikan naik pernah terjadi sekitar 1 bulan lalu, di dekat kejadian ada warung yang lampunya menyorot ke pantai cukup terang dan ketika lampu dimatikan ikan tidak ke pinggir. Masyarakat sekitar menyampaikan bahwa hasil tangkapan ikan meningkat dan nelayan menyampaikan bahwa ikan lemuru kalau mau memijah dan bertelur akan ke perairan lebih dangkal,” terang Bagus.
“Karena terlalu banyak, maka ada sebagian ikan yang terseret ombak ke pantai,” sambungnya.
Video soal ikan-ikan yang ‘terdampar’ di pinggir pantai ini pun viral di media sosial dan banyak yang mengaitkannya dengan gempa. Bagus mengatakan fenomena ikan ini tak berkaitan dengan gempa berkekuatan magnitudo 6 skalaricter pagi tadi yang mengguncang Bali.
“Menurut saya, tidak ada kaitannya dengan gempa, tapi perlu kajian lebih mendalam. Ikan lemuru adalah ikan primadona di Selat Bali, termasuk di daerah Canggu (sehingga mudah dijumpai),” jelasnya.
Sumber: Detik.com