Musik
“Istirahat”, Persembahan Nosstress Untuk Merayakan Hidup Dalam Badai Pagebluk
Siapa yang tidak mengenal Nosstress? Band indie folk asal Bali yang terbentuk tahun 2008 dengan personel awal trio Man Angga (Gitar/Vokal), Kupit Guna Warma (Gitar/Vokal) dan Cok Bagus (Kajon/Harmonika/Pianika) sudah malang melintang di dunia musik tidak hanya di Bali juga di luar Bali bahkan sampai ke luar negeri. Seiring berjalannya waktu, pada bulan November 2020 Cok Bagus memilih untuk mengundurkan diri dari Nosstress.
Nosstress bubar? tentu saja tidak. Dalam situasi badai pagebluk ini, mereka justru merilis album keempat mereka yang cukup lama tertunda yang bertajuk “Istirahat”. Album ini mulai Rabu, 14 Juli 2021 sudah bisa dinikmati di pelbagai gerai musik digital.
Tema istirahat sendiri diambil dari single berjudul “Istirahat” yang mereka rilis tahun 2019. Sebuah apreasiasi dari Nosstress untuk Hari Raya Nyepi yang mampu mengistirahatkan pulau Bali setidaknya satu hari. Kini alam raya kembali diistirahatkan, ya karena pandemi.
“Bagi yang sudah pernah mengalami Nyepi dan mengetahui bagaimana dampak alamnya, tentu juga membayangkan bagaimana jika yang istirahat bukan hanya Bali, tapi Indonesia, atau seluruh dunia. Kemudian pandemi melanda. Memaksa kita untuk istirahat. Kami menjadi sadar, lagu “Istirahat” mungkin bukan hanya sekadar suara dari kami. Mungkin ia adalah kehendak sederhana dari alam, yang tak henti kita injak, tanpa istirahat,” tutur Man Angga.
Dalam pandemi ini Nosstress berusaha menangkap sisi lain dari situasi pandemi yang biasanya digambarkan dengan kesedihan atau kemurungan. Pola hidup nan cepat membuat banyak perubahan, mengikis rasa saling membutuhkan antar manusia dan alam.
“Pandemi bagai rem peringatan akan jalur yang menyimpang. Memberi waktu istirahat, ingat bahwa keluarga, kawan serta alam tercinta adalah kekayaan kita yang paling berharga,” kata Man Angga.
“Begitu banyak realitas sosial terlupakan dari kehidupan yang serba cepat ini. Kebahagiaan sederhana seolah tergilas oleh peristiwa yang terjadi dengan cepat dan silih berganti. “Istirahat” mungkin dapat membantu kita melihat apa yang sesungguhnya penting bagi hidup. Membedakan dengan jelas antara keinginan dengan kebutuhan,” timpal Guna Warma yang bersama tim Nosstress sedang menggarap Taman Bermain Nosstress yang akan dijadikan sebagai base camp mereka.
Total ada 14 nomor anyar mengisi album ini, termasuk lagu “Istirahat”. Guna Warma mengatakan, setiap lagu mempunyai kisahnya sendiri, sama seperti album sebelumnya yang bersumber dari keseharian. Apa yang mereka lihat, alami dan rasakan. Dan Nosstress membebaskan para pendengar menginterpretasikan, hingga menemukan makna setiap lagu di album ” Istirahat”.
Walaupun Cok Bagus sudah tidak bersama Nosstress lagi, namun lantunan suara Cok Bagus masih terdengar di beberapa lagu. “Sebelum memutuskan untuk keluar, Cok sudah menyelesaikan bagiannya turut sumbang suara di beberapa lagu di album ini. Setelah keluar dari Nosstress, kini Cok tetap tercatat sebagai musisi pendukung untuk album ini,” ungkap Guna Warma.
Ada hal unik dalam penggarapan album ini. Karena situasi pandemi, personil Nosstress mencoba untuk menggarap album di rumah tepatnya di sebuah kamar di rumah Kupit Guna Warma dengan dibantu oleh Fendy Rizk untuk proses rekamannya. Dalam penggarapan ini juga Nosstress dibantu oleh kawan-kawan lama mereka seperti : Rara Sekar(berduet di lagu “Si Kancil”), Ramantha(adik dari Kupit), Wild Drawing seniman mural mendunia asal Nusa Penida (desain cover), Yan Sanjaya (Layout), Deni Surya (Mixing dan Mastering) dan Distribusi digital oleh Antida Music Production.
Untuk rilisan fisik album “Istirahat” dan video musik akan menyusul. Nosstress akan memberikan jeda waktu terlebih dahulu, agar pendengar menikmati setiap lagu di album ini. “Kami akan berusaha membiarkan album ini mengalir dan mencari jalannya. Semoga ia berhasil memaut hati seorang atau beberapa orang video maker,” harap Guna Warma.