Seni Budaya
Permainan Tradisional Sepit-Sepitan Diangkat Dari Dongeng Persahabatan Si Bangau Dan Si Serigala
Permainan Tradisional saat ini sudah jarang dimainkan lagi oleh anak-anak padahal permainan tradisional ini sangat banyak manfaatnya. Menurut Made Taro pemerhati permainan tradisional ini, ia menciptakan permainan tradisional selalu berpegangan dengan prinsip 4 AT yaitu : Selamat, Sehat, Nikmat dan Manfaat.

Salah satu permainan yang bisa dimainkan secara sederhana dan tetap memperhatikan Prokes(Protokol Kesehatan) adalah permainan Sepit-Sepitan. Permainan ini adalah permainan tradisional kreasi ciptaan Made Taro. Serigala diceritakan sebagai pihak yang sering jumawa, mau menang sendiri dan tidak mau dikalahkan sendangkan bangau diceritakan sebagai pihak yang terampil dan luwes.

Permainan ini menggunakan alat sebagai berikut bumbungan(atau bisa botol) yang diwarna warni dan besarnya disesuaikan dengan bola ping pong dan guli. 4 yang memiliki ukurang bola pingpong, dan 1 ditengah-tengah memiliki ukuran sama dengan guli.

Alat berikutnya adalah bola ping pong yang dicat warna-warni sama dengan warna bumbungan tadi dan guli. Jumlahnya bisa 4 guli dan 4 bola pingpong berwarna warni atau jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anak dalam satu regu.

Terakhir adalah sepit/supit(alat memasak di dapur) yang diberi warna merah dan putih.

Aturan permainannya adalah : cara memegang sepit adalah sepit dipegang di area yang berwarna putih, tidak boleh diwarna merah. Bermain secara beregu dimana masing-masing regu terdiri dari minimal 4 anak. Anak yang mendapat giliran bermain, mengambil 1 bola pingpong dan 1 guli dimana menggunakan sepit untuk mengambil guli dan bola pingpong. Tangan kiri memegang sepit untuk mengambil guli dan tangan kanan memegang sepit untuk mengambil bola pingpong.

Guli dimasukkan ke bumbung untuk guli(yang berada di tengah) dan bola pingpong dimasukkan ke bumbung sesuai warnanya. Jika bola pingpong atau guli terjatuh, harus diambil menggunakan sepit tidak boleh menggunakan tangan.
Permainan ini ilakukan secara bergilir oleh anak-anak dalam satu regu. Pemenang adalah regu yang paling dahulu bisa memasukkan semua guli dan bola pingpong ke bumbungan.
Sebelum memulai permainan Sepit-Sepitan ini, anak-anak yang akan bermain mengawali dengan bernyanyi bersama. Lagu atau gending rare yang dinyanyikan berjudul Sepit-Sepitan dimana liriknya seperti ini :
” Mak jemak pejang
guline sowang-sowang,
sepit sepit apikang
celempungang ke botole megonggang
Mak jemak pejang,
bolane sowang-sowang,
pelung lan gadang,
di bumbunge megarang.”
Terbayang bagaimana nikmat/mengasyikkan permainan tersebut. Dimulai dengan kegembiraan dengan menyanyi bersama kemudian dalam permaian juga dilakukan secara riang gembira. Kalah menang tidak masalah karena yang dicarai adalah bagaimana anak-anak tetap bisa bermain sambil bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Permainan ini mengajarkan agar anak bisa terampil, cekatan dan sportif.
“Permainan ini saya ciptakan untuk dimainkan oleh anak-anak dari Paud, TK dan SD. Permainan ini juga saya ciptakan agar anak-anak tetap bisa bermain dalam masa pandemi karena permainan ini sudah menggunakan prokes dengan menjaga jarak,” ungkap Made Taro saat ditemui di rumahnya di bilangan Suwung Kangin.
Ayo lestarikan permainan tradisional agar tidak punah!
