Bali
PLN UID Bali Buka Peluang Kerjasama untuk SPKLU dengan 2 Skema
PLN UID Bali sangat mendukung transformasi dari penggunaan energi fosil ke energi terbarukan yang ramah lingkungan menuju Net Zero Emision 2060. Salah satunya adalah dengan mendukung penggunaan motor dan mobil listrik di masyarakat.
Tentunya hal ini harus didukung dengan adanya stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau sering disebut dengan SPKLU. Oleh karena itu, PLN UID Bali membuka peluang kerjasama SPKLU di Bali dengan pihak-pihak swasta atau masyarakat. Kerjasama SPKLU ini menggunakan dua skema.
Hal ini diungkapkan oleh I Putu Kariana, Manager UP3 Bali Selatan, didampingi oleh I Made Arya, Manager Komunikasi PLN UID Bali, Rabu (15/11/2023), di Denpasar. I Putu Kariana mengatakan, skema pertama yaitu PLN yang menyediakan platform, sedangkan lahan dan EV Charging disediakan oleh mitra.
Skema kedua, PLN menyediakan platform, sementara mitra pertama lahan, dan mitra kedua EV Chargingnya. Mitra kedua bebas memilih suplier EV Chargingnya yang tentunya nanti bisa terintegrasi dengan platform yang disediakan oleh PLN.
Terkait revenue, I Putu Kariana mengungkapkan, untuk skema pertama PLN mendapatkan 32 persen, sedangkan sisanya 68 persen ke mitra. Untuk skema kedua, PLN tetap medapatkan 32 persen, pemilik lahan 15 persen, sisanya menjadi milik penyedia EV Charging.
Dengan adanya kerjasama ini, PLN berharap bisa mengajak masyarakat ikut serta mendukung program transformasi penggunaan kendaraan berbahan fosil ke energi terbarukan. “Saat ini sudah ada dua pihak swasta yang telah menjadi mitra PLN dalam membangun SPKLU di Bali Timur,” terang I Putu Kariana.
Mengenai masih adanya pembangkit listrik milik PLN yang menggunakan energi fosil, I Putu Kariana mengungkapkan bahwa, secara perlahan PLN telah melakukan transformasi energi ke energi terbarukan.