Connect with us

Tenung Bayu Ghana Gabungan Beberapa Metode Tenung Tradisional Dan Modern

bayu ghana

Seni Budaya

Tenung Bayu Ghana Gabungan Beberapa Metode Tenung Tradisional Dan Modern

Metode tenung adalah suatu metode yang digunakan untuk meramal suatu kondisi kehidupan baik untuk nasib, keberuntungan, kondisi alam untuk masa depan dan lain sebagainya. Metode tenung ini ada banyak terutama di Bali yang mana salah satunya yang cukup unik adalah metode tenung/ramalan Bayu Ghana.

Nama Bayu Ghana berasal dari dua kata yaitu Bayu dan Ghana. Ghana diambil dari mitologi Dewa Ghana yang sering disebut sebagai dewanya para peramal. Dewa Ghana disebutkan memiliki lontar yang didalamnya berisikan informasi perjalanan masa lalu dan masa depan alam semesta. Diceritakan beberapa bait/halaman lontar tenung-Nya tersebut kegeseng/terbakar saat membacakan perjalanan Dewi Uma ketika diuji mencari obat kedunia. Bagian yang terbakar diyakini sebagai ramalan masa depan dari alam semesta ini.

Sedangka nama Bayu berarti angin atau udara sebagai denyut nadi kehidupan. Sehingga tenung/ramalan Bayu Ghana dapat dikatakan sebagai intisari dari berbagi metode ramalah dari seluruh penjuru aspek kehidupan.

Menurut Bayu Gendeng sebagai penemu metode tenung Bayu Ghana ini menuturkan kalau metode ini ia temukan setelah perjalanannya belajar berbagai ilmu ramalan dari tahun 1996 hingga sekarang. Bayu Gendeng yang juga penekun spiritual dimana ia juga mempelajari ilmu leluhur Bali dari keluarganya terdahulu. “Orang tua menekuni spiritual dimana disana saya memperoleh beberapa ajaran-ajaran leluhur terkait tenung/ramalan. Selain itu saat saya masih keliling baik di Indonesia maupun di luar negeri sebagai praktisi supranatural, saya mendapatkan pengetahuan mengenai metode-metode tenung dari daerah-daerah yang saya kunjungi tersebut,” terang Bayu Gendeng yang juga pernah sebagai finalis The Master ini.

bayu ghana bayu gendeng
Bayu Gendeng saar meramal dengan metode Bayu Ghana

Saat ia mempelajari berbagai metode tenung dari beberapa daerah tersebut, ia meyimpulkan kalau metode-metode tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan untuk hasil ramalannya. Iapun kemudian berpikir bagaimana caranya menggabungkan metode-metode tersebut sehingga menjadi suatu metode tenung yang bisa meramal sesuatu dengan lebih tepat. Lebih lanjut, Bayu Gedeng kemudian menamakan metode hasil penggabungannya dengan nama “Bayu Ghana”.

Perpaduan ilmu ramalan Bali yang ada dalam Bayu Ghana adalah perpaduan ilmu wariga yang didalamnya terdapat metode Dina(hari), perhitungan Chandra, hitungan Lintang Trenggana, Surya, wuku, sasih, pedewasan.

Untuk metode tenung yang berasal dari luar Bali seperti tenung yang menggunakan simbol-simbol yang digunakan bangsa Indian, Inka, teknik membaca garis tangan, shio, element dan beberapa ilmu astrologi dimana akan saling melengkapi jika dipadukan dengan ilmu tata surya/jyotisa.

Tidak ketinggalan juga Bayu Gendeng memadukannya dengan metode numerologi modern atau kuno, teknik membaca aura wajah, ilmu Grafologi dan beberapa metode lainnya. Ia mempelajari metode-metode tersebut langsung dari ahli-ahli masing-masing metode tersebut.

Karena penggabungan dari banyak metode inilah, tenung Bayu Ghana bisa memprediksi seseorang secara detail. Tenung Bayu Ghana ini biasanya digunakan untuk memprediksi suatu hal yang berkaitan dengan bisnis misalnya, seseorang akan melakukan pembicaran bisnis usaha, maka denga metode tenung Bayu Ghana bisa mendapatkan hasil hari apa sebaiknya melakukannya, baju warna apa yang baik digunakan, duduk sebaiknya menghadap kemana saat itu, jam berapa sebaiknya diadakan pertemuan tersebut dan lain sebagainya.

Tenung Bayu Ghana juga bisa digunakan untuk melihat fenomena atau kejadian alam yang kira-kira akan terjadi kedepan dengan memperhatikan unsur-unsur alam pendukung misal saat akan meramal kejadian pada bulan A, harus dilihat sasih nya apa, unsurnya apa maka nanti akan didapatkan prediksi kejadian yang mungkin terjadi saat itu misal akan terjadi pergerakan tanah atau lainnya.

“Untuk waktu metode tenung apapun akan sulit memprediksi dengan tepat. Misal saya mendapatkan hasil akan ada potensi air dalam hal ini banjir, saya tidak bisa predikisi banjir itu kapan tepatnya akan terjadi,” ungkap Bayu Gendeng yang berasal dari Klungkung ini.

Tenung Bayu Ghana juga bisa diprediksi mengenai pertemuan jodoh seseorang, jika seseorang bertemu dengan orang lain dilihat dari wariga hari lahir dan beberapa hal apakah akan cocok/bahagia dikemudian hari atau akan sering menimbulkan masalah hingga penceraian/putus.

“Banyak hal memang bisa dilakukan dengan tenung Bayu Ghana ini. Saya hanya ingin mengembangkan ilmu leluhur yang adi luhung dan ditambah dengan pengetahuan tenung yang didapat baik dari keliling ke berbagai daerah maupun dengan meditasi. Bayu Ghana ini perpaduan ilmu tenung namun tidak meninggalkan pakem-pakem dasar keilmuan masing-masing”, imbuh Bayu Gendeng. Metode dalam Bayu Ghana memungkinkan tenung ini dilakukan secara jarak jauh bahkan dengan cara online.

Sarana yang digunakan untuk melakukan Tenung Bayu Ghana ini sangat sederhana dan menyesuaikan dengan agama masing-masing. Biasanya menggunakan canang, pejati, bunga dan dupa yang dipersembahkan kepada Dewa Tenung(Dewa Ghana).

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lainnya di Seni Budaya

Advertisement
To Top