Career
Terlalu Over Confident di Kantor? Hati-Hati, Sikap Ini Punya Dampak yang Tidak Kamu Sangka!
Memiliki rasa percaya diri adalah aset penting dalam dunia kerja. Kepercayaan diri memungkinkan seseorang tampil dengan meyakinkan, membuat keputusan dengan sigap, dan mengambil inisiatif yang dibutuhkan.
Namun, jika rasa percaya diri tersebut berkembang secara berlebihan hingga menjadi over confident, maka yang awalnya menjadi kekuatan justru bisa berubah menjadi kelemahan.
Over confident bukan sekadar percaya diri yang tinggi , melainkan keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuan diri sendiri hingga menutup kemungkinan bahwa seseorang bisa salah, bisa belajar dari orang lain, atau butuh bantuan tim.
Sikap over confident di tempat kerja sering kali tidak disadari. Banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari semangat atau ambisi. Tapi jika dicermati, ada beberapa penyebab yang kerap menjadi latar belakangnya. Salah satunya adalah pengalaman sukses di masa lalu. Ketika seseorang sering mencapai hasil yang baik, ada kecenderungan untuk mulai merasa dirinya ‘pasti benar’ dan meremehkan tantangan-tantangan baru.
Selain itu, lingkungan kerja yang kurang atau tidak terbiasa dengan budaya evaluatif yang bisa membuat seseorang kehilangan kesadaran diri dan terus berada dalam ilusi bahwa ia bekerja dengan cara terbaik.
Tak jarang pula posisi atau jabatan yang tinggi membuat individu merasa superior, sehingga memunculkan sikap tertutup terhadap masukan dari rekan kerja yang dianggap ‘kurang pengalaman’. Di sisi lain, tekanan dari lingkungan kerja yang kompetitif juga bisa memicu munculnya sikap over confident sebagai bentuk pertahanan agar tetap terlihat kuat dan dominan di mata atasan.
Dampaknya terhadap karier pun tidak bisa dianggap remeh. Seorang karyawan yang terlalu percaya diri bisa sulit bekerja sama dalam tim. Ia cenderung mengabaikan pendapat orang lain, mengambil alih ruang diskusi, bahkan tidak jarang meremehkan kontribusi kolega. Ini bisa menciptakan gesekan dan membuat suasana kerja menjadi kurang kondusif.
Selain itu, pengambilan keputusan yang terburu-buru dan tidak berbasis masukan kolektif dapat membawa risiko besar, terutama dalam proyek yang berdampak luas. Lebih jauh lagi, sikap defensif saat menerima kritik membuat seseorang kehilangan kesempatan untuk berkembang.
Ia bisa terlihat arogan di mata atasan maupun rekan sejawat, dan reputasi profesionalnya pun terancam turun. Seseorang yang terlalu percaya diri biasanya juga berhenti belajar karena merasa sudah ‘cukup tahu’, padahal di era kerja yang dinamis seperti sekarang, stagnasi adalah musuh utama kemajuan karier.
Agar kepercayaan diri tetap sehat dan tidak berubah menjadi jebakan over confident, berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan:
1. Terapkan mindset bertumbuh (growth mindset)
Sadarilah bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk belajar, bukan ajang pembuktian bahwa kamu sudah tahu segalanya. Dengan mindset ini, kamu akan lebih terbuka terhadap masukan dan tidak takut terlihat belum tahu. Bahkan, mengakui bahwa kamu masih dalam proses belajar justru menunjukkan kedewasaan profesional.
2. Aktif meminta umpan balik.
Alih-alih menunggu evaluasi datang dari atasan, biasakan untuk secara proaktif bertanya kepada rekan atau supervisor tentang bagaimana kinerjamu. Feedback yang jujur dan konsisten bisa menjadi cermin yang membantumu melihat area yang perlu dikembangkan yang mungkin tidak kamu sadari sebelumnya karena terjebak dalam rasa puas diri.
3. Belajar mengenali batas dan kebutuhan diri.
Tidak semua hal harus bisa kamu tangani sendiri. Mengakui bahwa kamu tidak selalu punya jawaban, atau bahwa kamu butuh bantuan, bukan tanda kelemahan. Justru kemampuan untuk bekerja sama, meminta dukungan, dan tahu kapan harus menyerahkan sesuatu pada ahlinya adalah bagian dari kepemimpinan yang sehat.
4. Jaga kerendahan hati dalam setiap keberhasilan.
Setiap keberhasilan pasti melibatkan banyak pihak baik langsung maupun tidak. Mengakui peran orang lain dalam kesuksesanmu menunjukkan bahwa kamu tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga matang secara sosial. Kerendahan hati akan membuatmu lebih disukai, dihargai, dan dipercaya dalam jangka panjang.
5. Lakukan evaluasi diri secara rutin.
Ambil waktu secara berkala untuk merefleksikan caramu bekerja dan berinteraksi. Apakah kamu cenderung menolak ide orang lain? Apakah kamu terlalu cepat menyimpulkan sesuatu? Evaluasi ini akan membantu kammulebih sadar diri dan mencegah pola over confident berkembang secara diam-diam.
Di tengah dunia kerja yang kompetitif, percaya diri tetaplah penting. Namun, penting juga untuk tahu batasnya. Over confident bukanlah tanda bahwa kamu hebat, tetapi sering kali menjadi penghalang pertumbuhan.
Dengan menjaga keseimbangan antara rasa percaya diri dan kerendahan hati, kamu bisa membangun karier yang lebih berkelanjutan, harmonis, dan dihormati.
