Bali
Rurub Rerajahan Jung Biru dan Sang Hyang Aji Rim Rim Pelindung Diri Dari Ilmu Hitam Dan Keharmonisan Rumah Tangga
Kekereb yang merupakan karya seni yang memiliki energi magis tidak hanya digunakan untuk Ida Sesuhunan namun bisa juga digunakan untuk orang/manusia.

Kekereb yang digunakan untuk manusia sering disebut sebagai rurub atau rangkeb. Bentuknya sama seperti kekereb dimana terdapat juga gambar dan aksara rerajahan.
Rurub Jung Biru dan Sang Hyang Aji Rim Rim adalah kekereb atau rurub yang digunakan untuk manusia. Rurub ini memiliki enegeri spiritual yang sangat tinggi yang bisa digunakan untuk perlindungan diri dari kekuatan atau hal-hal negatif baik skala maupun niskala.
Kekereb Jung Biru
Menurut I Nengah Arimbawa, Rurub Jung Biru berawal dari cerita saat Ratu Calonarang atau Ratu Ning Dirah menulis beberapa lontar yaitu : Jaran Guyang, Cambra Berag dan Jung Biru. “Kalau Jaran Guyang lebih kearah Guna Guna yang bisa menyebabkan suasana menjadi kacau,” terang I Nengah Arimbawa atau sering disebut dengan nama Rudra Agni.

Lebih lanjut ia menjelaskan kalau Jung Biru terdiri dari 7 aksara yang harus dihidupkan dalam tubuh. Setelah mempelajari aksara ini akan memperoleh anugrah akan menjadi 9 aksara. Aksara yang ada dalam Jung Biru adalah Grim, Aim, Brim, Klim, Srim, Rim dan Triam. Terdapat juga banyak aksara Modre didalamnya.
Sang Hyang Aji Rim Rim

Untuk rurub Sang Hyang Aji Rim Rim berasal dari lontar keputusan Sang Hyang Aji Saraswati Ring Blambangan dimana dimuat dalam lontar Ida Pedanda Sakti Bhawu Rauh. Dikatakan kalau Sang Hyang Aji Rim Rim adalah ilmu pengeleakan tertinggi atau sumber dari semua ilmu yang ada. Aksara rerajahan di rurub ini lebih rumit dan kompleks dari yang ada di rurub Jung Biru.

Kedua rurub diatas memiliki fungsi yang sama yaitu untuk perlindungan diri , untuk melukat dan juga bisa digunakan untuk sarana penyembuhan untuk orang yang terkena ilmu hitam. “Rurub ini juga bisa digunakan sebagai sarana keharmonisan rumah tangga agar dalam suatu rumah tangga tidak sering terjadi keributan,” ungkap Jro Rudra Agni menambahkan.
Rurub ini juga diyakini ampuh untuk menangkal ilmu hitam atau ilmu pengeleakan yang digunakan untuk menyakiti seseorang. Hal ini menurut Jro Rudra Agni karena jika orang yang menggunakan rurub ini akan dilihat sama seperti leak oleh orang yang menggunakan ilmu pengeleakan sehingga tidak akan bisa menyakiti orang yang menggunakan rurub tersebut.
Dalam rurub ini juga terdapat aksara pengasih tetapi bukan pengasih untuk lawan jenis. “Sih Dewa Sih, Bhuta Sih, Raksasa Raksasi Dhetya Musuh Sih Ring Raga dimana artinya semua baik yang positif maupun negatif akan sih atau baik kepada kita,” ujar Jro Rudra Agni yang juga sebagai pembina di Paguyuban Taksu Rudra Bhairawa.
Prosesi pembuatan sampai pemasupatian hampir sama dengan prosesi pada kekereb yang digunakan untuk Ida Sesuhunan. Setelah dipasupati rurub ini bisa dibawa kemana saja. “Semakin sering dibawa ke pura, ke tempat orang meninggal, ke kuburan, tempat ngaben dan sejeninsnya akan menambah energi atau kekuatan untuk kekereb tersebut. Tidak ada pantangannya untuk dibawa ke suatu lokasi,” tandas Jro Rudra Agni saat ditemui di area Taman Festival Padang Galak.
Untuk orang yang menggunakan rurub Jung Biru maupun Sang Hyang Aji Rim Rim , syaratnya orang tersebut harus sudah mewinten. Dalam penggunaannya bisa digunakan sebagai selendang atau dipakai sebagai sabuk yang dililitkan ditubuh. Pantangan penggunaannya adalah tidak boleh digunakan dibawah area pinggang.
Selain digunakan ditubuh juga bisa dijadikan dekorasi di pajang di tembok rumah dimana fungsinya selain untuk memperindah dekorasi rumah juga untuk perlindungan area rumah kita dari kekuatan atau hal-hal yang bersifat negatif baik skala maupun niskala.
