Tidak Melulu Resign, Bisa Saja Kamu Hanya Butuh Istirahat

Ada yang ingin resign dalam waktu dekat? Coba pastikan dulu apakah kamu memang sudah semestinya resign, atau dalam kondisi terpaksa memutuskan resign karena ada satu kebutuhan yang belum terpenuhi. Kebutuhan itu adalah istirahat.

Yup, banyak pekerja yang demi mencapai tujuan tertentu mengabaikan waktu istirahat ini. Ada juga yang menggunakan momen istirahat secara tidak tepat, itulah yang menyebabkan stres berkepanjangan dan berpengaruh pada pekerjaan.

Kamu jadi memandang pekerjaanmu tidak menyenangkan lagi, atau muncul persepsi-persepsi negatif lain terkait pekerjaan seperti manajemen perusahaan, rekan kerja, atasan dan hal-hal lain. Akhirnya kamu merasa muak dengan pekerjaanmu dan terpaksa memutuskan resign. Dengan kata lain kamu memutuskan resign karena sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Ada baiknya sebelum memutuskan resign tenangkan diri terlebih dahulu dan cobalah berpikir dengan obyektif apakah resign adalah sesuatu yang tepat untuk kamu putuskan dalam waktu dekat? Bisa saja sebenarnya kamu sedang kelelahan dan membutuhkan waktu jeda atau istirahat, bukan resign dari pekerjaan.

Saat kamu menyadari ternyata benar kamu membutuhkan istirahat tersebut, jangan ragu minta cuti ke atasan atau manfaatkan jatah cuti yang tersedia dengan optimal. Kamu perlu tahu juga bahwa banyak pekerja yang tidak mengetahui bagaimana memanfaatkan cuti tersebut. Seharusnya bisa pulih, malah setelah cuti makin lelah karena asal mengisi waktu dengan kegiatan yang jauh dari kata pemulihan.

Dapatkan istirahat yang berkualitas dengan mencoba menata hidupmu kembali, lakukan hal-hal menenangkan yang berkaitan dengan alam. Saat kamu lebih tenang dan bisa berpikiran terbuka, kamu pun tahu apakah resign memang benar-benar harus kamu lakukan atau kamu hanya perlu memperbaiki cara kerjamu sendiri ke depannya.