Connect with us

Belum Tentu Toxic! Ada Alasan di Balik Rekan Kerja Si Paling Ambisius dan Superior

Career

Belum Tentu Toxic! Ada Alasan di Balik Rekan Kerja Si Paling Ambisius dan Superior

Kenal rekan kerja yang ambisius banget urusan pekerjaan, atau terang-terangan bersikap superior bahkan cenderung mengatur rekan kerja lainnya padahal mereka seangkatan? Kalau kamu melihat sisi ambisiusnya serta sikapnya yang terkesan sok ngatur, bisa jadi kamu akan risih dan menganggap bahwa prilakunya toxic.

Namun, belum tentu se-toxic itu lho. Kamu mesti punya sudut pandang yang lebih luas, dan mengetahui alasan di balik sikapnya tersebut. Karena ada beberapa alasan yang membuat rekan kerjamu itu menjadi seorang yang ambisius dan superior dibanding dirimu atau rekan kerjamu yang lain.

1. Keinginan menonjol dan diakui
Seseorang yang terlihat jelas sisi ambisiusnya kerap kali berusaha membuat dirinya berbeda dengan cara unjuk kemampuan dan pencapaian lebih dari yang lain. Selain itu, menunjukkan sikap superior juga membuatnya terkesan lebih unggul. Bisa saja itu merupakan bagian dari kepribadiannya. Bisa juga ia pernah punya pengalaman diremehkan atau diabaikan sehingga munculah keinginan menonjol dan diakui.

2. Jauh di lubuk hatinya ada rasa tidak aman
Orang yang ambisius dan superior memang identik dengan kepercayaan diri yang tinggi. Namun ada juga lho yang sesungguhnya tidak sepercaya diri itu, bahkan merasa tidak aman sehingga ia merasa perlu menunjukkan bahwa ia lebih baik dari orang lain untuk mengatasi ketidakpastian atau ketakutan akan kegagalan.

3. Kebutuhan mengontrol dalam hidup
Sisi ambisius dan superioritas yang ditunjukkan oleh rekan kerja menjadi tanda bahwa ia ingin dinilai sebagai figur yang kuat sehingga bisa mengontrol atau mengendalikan di lingkungan kerja. Melalui hal tersebut, biasanya ia akan memastikan dirinya memiliki posisi yang baik dalam tim. Namun di balik itu semua, besar kemungkinan ada aspek tertentu di hidupnya yang kacau (relasi dengan keluarga atau pertemanan) yang menjadikan dia terlalu mengontrol di aspek lain yakni karir maupun pekerjaan.

4. Pemahaman tentang hierarki dan status dalam pekerjaan
Meski seangkatan, ia mungkin merasa bahwa dirinya lebih layak mendapatkan posisi yang lebih tinggi entah karena kemampuan yang dia miliki, atau capaian kerja yang telah ia raih. Superioritas juga menegaskan dirinya bahwa ia sosok yang kompetitif, karena sebaya atau seangkatan juga tidak menjamin skill serta pengalaman yang dimiliki sama.

5. Memiliki kecenderungan narsistik
Seseorang dengan sifat narsistik mungkin percaya bahwaia lebih berharga daripada orang lain. Ia menunjukkan sisi ambisius sekaligus bersikap superior hanya karena ingin mempertahankan citra diri yang ideal menurut pandangannya. Jika ia sudah sampai di titik meremehkan rekan kerja lainnya hanya agar dia terlihat menjadi si paling kompeten, besar kemungkinan memang ia adalah seorang yang narsistik. Sebisa mungkin jangan terlalu sering terlibat dengan rekan kerja yang memiliki kepribadian ini.

Dari sekian alasan di atas, mana kira-kira yang paling pas dengan dia si paling ambisius dan superior? Apapun alasannya, jangan buru-buru menilai bahwa orang lain toxic ya. Bisa saja kamu dan dia hanya tidak cocok saja, dan hanya perlu membatasi diri namun tetap dengan cara yang profesional.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lainnya di Career

Advertisement
To Top