Connect with us

Bukan Cuma Istirahat Fisik, Inilah Pentingnya Tidur Cukup di Tengah Gempuran Hustle Culture

Health

Bukan Cuma Istirahat Fisik, Inilah Pentingnya Tidur Cukup di Tengah Gempuran Hustle Culture

Di tengah era hustle culture di mana bekerja keras tanpa henti dianggap sebagai tanda kesuksesan, tidur sering kali dikorbankan. Banyak orang merasa bangga bisa tidur hanya 3-4 jam semalam demi menyelesaikan pekerjaan, mengejar target, atau membangun masa depan cerah. Padahal, kurang tidur justru bisa merusak produktivitas dan kesehatan jangka panjang.

Pertanyaannya, seberapa penting sebenarnya tidur yang cukup? Dan berapa jam tidur yang ideal bagi orang dewasa yang aktif dan produktif?

Kenapa Tidur Itu Penting?
Tidur bukan sekadar istirahat fisik, tapi proses biologis kompleks yang sangat dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sel dan jaringan tubuh, mengatur hormon dan metabolism, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, menyeimbangkan emosi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Tanpa tidur yang cukup, otak dan tubuh bekerja dalam mode darurat terus-menerus. Ini bisa membuat kita mudah marah, sulit fokus, gampang sakit, dan bahkan mengalami gangguan mental.

Hustle Culture dan Ilusi Produktivitas
Hustle culture seringkali mengglorifikasi kelelahan. Bangun paling pagi, tidur paling malam, selalu sibuk, seolah menjadi tolok ukur dedikasi. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur malah menurunkan kualitas kerja dan pengambilan keputusan.

Orang yang tidur cukup cenderung lebih fokus, kreatif, dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan mereka yang memaksakan begadang.

Jadi, Berapa Jam Tidur Ideal untuk Orang Dewasa?
Menurut National Sleep Foundation dan berbagai pakar kesehatan, kebutuhan tidur orang dewasa usia 18–64 tahun adalah 7–9 jam per malam. Jumlah ini bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing, tetapi tidur kurang dari 6 jam secara terus-menerus terbukti meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, depresi, kecelakaan kerja atau lalu lintas, bahkan burnout mental.

Ciri-Ciri Kamu Kurang Tidur, Meski Merasa Baik-Baik Saja
Kadang tubuh sudah terbiasa lelah hingga kamu tak sadar sedang mengalami defisit tidur. Waspadai tanda-tanda ini yakni mudah lupa atau sulit konsentrasi, sering menguap dan merasa kantuk di siang hari, emosi tidak stabil atau gampang tersinggung, wajah terlihat pucat atau kurang segar, nafsu makan naik secara tidak wajar

Tidur cukup bukan kemalasan, tapi bentuk perawatan diri yang paling mendasar. Di tengah hustle culture yang mendewakan kesibukan, tidur justru menjadi kekuatan tersembunyi untuk menjaga produktivitas dan kesehatan jangka panjang.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lainnya di Health

Advertisement
To Top