Emoni Bali Rilis Lagu Curik-Curik Kampanyekan Magending Rare Dan Meplalianan

Emoni Bali band kolaborasi pop-entik dari Bali yang selama ini dikenal dengan membawakan gending rare (lagu anak-anak). Grup musik yang digawangi oleh AA Gde Raka Gunawarman (vokal/gitar), Agus Anwar Eka Wayudi (gitar), Ida Bagus Yogi Pratama (bass), IGNA Gde Parama Sastrawan (perkusi), Made Dony Swiyoga Putra (suling/rindik), Wayan Deny Yoga Pratama (suling), AAN Aritama (suling), dan AAN Edy Prayoga (suling) ini berhasil mengangkat atau mempopulerkan lagu anak-anak berbahasa Bali yang saat ini sudah mulai pudar tergerus jaman.

Bagaimana kabar Emoni Bali saat ini? Bubar? Tentu saja tidak, mereka semuanya sehat bahkan aktif berkarya merilis materi lagu-lagu dari album keempat (Ning Ning Cening 2, Art Baby Goak) ke dalam bentuk video klip untuk diunggah di kanal youtube Emoni Bali. Terakhir mereka merilis Video klip lagu Curik-Curik pada 15 Mei 2021 lalu. Curik-curik merupakan single keempat yang dirilis dari 10 lagu di album ke-4 tersebut.

Produksi video klip dipercayakan kepada pasangan suami istri Ayu Pamungkas dan Denny dari Silur Barong sebagai Sutradara dan Videographer. Lokasi syuting dipilih di Museum ARMA Ubud di dekat wantilan sisi timur museum. Konsep yang diberikan oleh sutradara adalah konsep bermain musik dengan setting pengambilan video melingkar 360 derajat.

Dipilihnya lagu Curik-Curik untuk dimasukkan ke album ke-4 Emoni Bali karena lagu ini sudah populer di masyarakat dan mereka sering menyanyikan maupun memainkannya. Namun saat ini konten-konten di youtube sangat jarang memperlihatkan hal ini, maka kami angkat lagu curik-curik ini sekaligus menggugah konten kreator di Bali untuk ikut mengkampanyekan magending rare dan maplalianan.

Lagu Curik-Curik ini mendapatkan responsangat baik dimana pendengar seperti bernostalgia ke masa kecil. Menurut Emoni Bali, hal ini sesuai dengan tujuan rilis lagu ini, mereka berharap semoga nantinya lebih banyak lagi yang bernostalgia dan yang sudah memiliki anak dan cucu bisa mengingatkan kembali kepada anak dan cucunya tentang lagu ini dan permainannya. Lagu Curik-Curik ini lebih populer ketimbang lagu video klip sebelumnya yaitu lagu sok uek, sumping waluh, ongkek-ongkek yang sudah mulai jarang didengarkan.

Selama pandemi Emoni Bali sempat melakukan beberapa konser virtual seperti di acara Denfest, Pemuteran Bay dan juga manggung dalam skala kecil seperti acara pernikahan(wedding).

Masa pandemi ini juga dijadikan momen bagi Emoni Bali untuk menyelesaikan 10 lagu untuk materi lagu album keempat mereka. Untuk video klip mereka buat dalam dua sesi, 5 lagu di sesi pertama dan 5 lagu lagi di sesi kedua. Proses pembuatan album keempat ini tidaklah main-main, mereka menggali materi lagu gending rare dari buku dan narasumber yang mereka anggap kompeten dibidang tersebut.

Karena sepi job manggung, biaya produksi album keempat ini mereka lakukan dengan swadaya/patungan bersama ditambah dengan hasil yang didapat dari youtube maupun distribusi digital yang mereka lakukan.

Walaupun memerlukan biaya produksi yang tidak sedikit dan apalagi disaat pandemi seperti ini, mereka tetap berusaha untuk tetap berkarya demi anak-anak dan cucu termasuk generasi bali khususnya mereka berharap tradisi lisan yg mereka digitalisasi ini dapat terus diwariskan ke generasi-generasi berikutnya di jaman industri 4.0 ini. Astungkara !

Salam Berjuta Harmoni !