Connect with us

Rujak Batu-Batu, Kuliner Unik Dari Desa Tanjung Benoa

rujak batu batu

Bali

Rujak Batu-Batu, Kuliner Unik Dari Desa Tanjung Benoa

Rujak dari batu? Tenang semeton, Rujak Batu-Batu tidak menggunakan batu dan aman untuk dikonsumsi. Rujak Batu-Batu ini merupakan kuliner khas Desa Tanjung Benoa.

rujak batu batu
Rujak Batu-Batu

Rujak Batu-Batu menggunakan daging keong/siput laut yang berukuran kecil. Daging keong inilah yang dinamakan batu-batu oleh masyarakat Tanjung Benoa sejak dahulu, mungkin karena keong atau siput tersebut memiliki bentuk seperti batu kerikil. Batu-batu ini dipadukan dengan kuah rujak yang terbuat dari cuka ditambah dengan cabai untuk memberikan rasa pedas.

warung bu febri
Warung Bu Febri

Rujak Batu-Batu ini dijual di beberapa warung tradisional di Desa Tanjung Benoa. Salah satunya adalah Warung Bu Febri. Menurut Ibu Febri, pemilik Warung Bu Febri, Rujak Batu-Batu ini ada 2 jenis ada yang menggunakan batu-batu putih ada yang menggunakan batu-batu hitam.

rujak batu batu
Batu-Batu Putih

Batu-batu putih berasal dari laut di pesisir Desa Tanjung Benoa dengan memiliki rasa yang lebih gurih, namun bersifat musiman. Masyarakat hanya bisa mencari batu-batu putih ini saat air surut dimana biasanya saat tilem/purnama. Sedangkan batu-batu hitam didapat dari pengepul/suplier dari luar Desa tanjung benoa sehingga tersedia setiap saat.

Ibu Febri
Ibu Febri

Ibu Febri yang telah berjualan masakan tradisional sejak dua tahun lalu bercerita kalau Rujak Batu-Batu ini sangat disukai oleh penduduk setempat dan penduduk dari luar desa. Hal ini karena rasanya yang gurih bercampur kuah cuka yg pedas tentunya membuat ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.

“Saat sebelum pandemi warung saya ramai dikunjungi pembeli yang khusus membeli Rujak Batu-Batu, tidak jarang wisatawan juga ikut mencoba makan rujak batu-batu ini,” ujar Ibu Febri saat dijumpai di warungnya.

Ia menuturkan, proses pembuatan diawali dengan merebus keong atau siput laut beserta cangkangnya. Kemudian setelah matang, daging siput tersebut diambil dan diberi sedikit garam untuk disajikan bersama kuah cuka. Daging siput ini tidak berbau amis.

kuliner tradisional
Es Gula dan Rujak Batu-Batu

Rujak Batu-Batu ini dijual dengan harga 5 ribu rupiah seporsi. Selain menjual Rujak Batu-Batu, Warung Bu Febri juga menjual kuliner khas Desa Tanjung Benoa lainnya seperti sayur urab, bulung boni dan aneka minuman dingin seperti es gula dan es campur.

Warung Bu Febri terletak di Jalan Segara Geni No.4, buka mulai jam 9 pagi.
Menarik untuk dicoba bukan? Tentunya menikmati Rujak Batu-Batu ditambah dengan kesegaran Es Gula menjadi paduan yang patut kita coba saat berkunjung ke Desa Tanjung Benoa.

Lokasi Warung Bu Febri : https://goo.gl/maps/F6stWCpXAinDzhWe8

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lainnya di Bali

Advertisement
To Top