Connect with us

Sejarah Keberadaan Pura Dalem Pengembak Mertasari Yang Berasal Dari Patung Perempuan Cantik

Bali

Sejarah Keberadaan Pura Dalem Pengembak Mertasari Yang Berasal Dari Patung Perempuan Cantik

Pura Dalem Pengembak Mertasari, Sanur adalah salah satu pura yang dipilih masyarakat untuk melakukan ritual mandi suci atau sering disebut dengan melukat. Pura yang terletak di pewidangan Banjar Tanjung Desa Sanur Kauh ini sudah sejak tahun 1920-an digunakan untuk tempat melukat.

Pelinggih di campuhan Pura Dalem Pengembak Mertasari

Jro Mangku Made Ranten yang merupakan satu-satunya pemangku di Pura Dalem Pengembak ini menuturkan kalau pura ini berawal dari saat kakeknya yang bernama I Wayan Netep menemukan sebuah batang pohon kelapa saat ia mengembalakan sapi di area pura Pengembak saat itu dimana masih berupa hutan.

jro mangku pura dalem pengembak
Jro Mangku Made Ranten satu-satunya pemangku di Pura Dalem Pengembak Mertasari

Tanpa sengaja I Wayan Netep memahat kayu pohon kelapa tersebut menjadi patung berbentuk perempuan cantik. Kemudian patung itu tiba-tiba bisa tersenyum sehingga membuat I Wayan Netep jatuh pingsan. Saat pingsan tersebut, ia seperti diajak jalan-jalan oleh penguasa alam gaib area hutan tersebut yang bernama I Gusti Ngurah Jom. Dalam perjalanan tersebut ia diminta menjalankan pengobatan misalnya untuk yang tidak punya keturunan, sakit atau ada yang perlu jabatan.

Dari dalam kayu tersebut mengeluarkan air dimana air tersebut digunakan untuk mengobati orang yang sakit atau memiliki permasalahan lainnya. Setelah tersadar, I Wayan Netep diberikan paica berupa burung gagak putih, dimana menurut petunjuk Beliau jika ada burung gagak putih datang ke rumahnya berarti ada orang yang butuh bantuan datang di lokasi tempat kayu ditemukan.

Saat ada yang datang dan berhasil disembuhkan, kemudian I Wayan Netep barulah percaya kemudian dia membuat pelinggih yang masih berupa turus lumbung. Orang-orang yang datang berobat saat itu hanyalah orang-orang tertentu yang mendapatkan pewisik maupun orang-orang yang memiliki kemampuan spiritual saja yang bisa datang ketempat tersebut karena belum ada yang mengetahui keberadaan tempat itu.

Karena mulai banyaknya orang yang datang, I Wayan Netep berusaha membangun pelinggih sekedarnya saja yang dibuat dari batu karang di laut yang ditumpuk-tumpuk. Namun ia tidak membuatkan upacara semestinya dimana menyebabkan ia jatuh sakit. Saat sakit, ia didatangi secara gaib oleh sesuhunan Ida Ratu Ayu Mas Manik Meketel yang memberikan pawisik kalaa Beliau berkeinginan untuk melinggih di tempat tersebut namun tempat tersebut harus diupacarai terlebih dahulu dan ia diminta datang ke peranda di Griya Delod Pasar Sanur.

Saat subuh tiba-tiba I Wayan Netep sudah sembuh dan ia langsung meminta petunjuk ke Griya Delod Pasar dan Ratu Peranda saat itu memberikan jalan dengan membuatkan sarana upakara yang diperlukan untuk melinggihin Ida Ratu Ayu Mas Manik Meketel.

pura dalem pengembak mertasari
Pelinggih Ida Sesuhunan Ratu Ayu Mas Manik Meketel di Areal Utama Pura Dalem Pengembak

“Ratu Peranda juga memberikan nama untuk pura ini dengan sebutan Pura Dalem Pengembak karena dulunya disebelah pura terdapat sungai besar yang bernama Tukad Pengembak,” cerita Jro Mangku Made Ranten.

pura dalem pengembak mertasari
Pelinggih Ratu Gede Dalem Ped Nusa Penida

Kemudian didapat pemuus/petunjuk juga bahwa Ida Sesuhunan Ratu Gede Dalem Ped Nusa Penida juga akan melinggih di pura tersebut untuk “nyarengin” Ida Ratu Ayu Mas Manik Meketel, sehingga terdapat pelinggih penyawangan Ratu Gede Dalem Ped.

Melukat di pura ini memiliki tujuan untuk memohon pembersihan diri secara niskala untuk menghilangkan sakit niskala, bebaian dan sejenisnya atau untuk memohon agar diberikan keturunan. Selain itu bisa juga untuk memohon kelancaran usaha/bisnis.

campuhan pura dalem pengembak mertasari
Campuhan tempat mandi/berendam di Pura Dalem Pengembak Mertasari

Prosesi melukat di Pura Dalem Pengembak ini diawalai mandi/berendam di campuhan yang terletak di sebelah barat Pura Dalem Pengembak. Di campuhan ini memiliki fungsi pengobatan sehingga jika ada yang memiliki penyakit niskala biasanya akan berteriak-teriak saat mandi di campuhan ini.

Setelah mandi di campuhan dilanjutkan dengan melukat dengan bungkak nyuh gading. Fungsi melukat dicampuhan adalah untuk melebur segala penyakit / ngayutin mala yang ada pada diri manusia.

Kemudian setelah selesai prosesi di campuhan dilanjutkan dengan melukat di jaba/di depan pura pengembak menggunakan bungkak nyuh gading dan tirta dari Pura Dalem Pengembak dimana berfungsi untuk pembersihan diri memohon petunjuk kepada Ida Sesuhunan di Pura Dalem Pengembak.

Jro Mangku Made Ranten menuturkan untuk sarana yang dibawa biasanya 2 buah pejati dan 2 buah bungkak nyuh gading. “Namun jika pemedek hanya menghaturkan canang saja tetap saya terima untuk melukat disini,” imbuh Jro Mangku.

Untuk melukat di Pura Dalem Pengembak bisa dilakukan setiap saat kecuali saat pasah(kecuali saat purnama/tilem di hari pasah), saat Galungan dan saat Ida Sesuhunan Nyejer pada Piodalan yang jatuh di hari Purnama Kadasa.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lainnya di Bali

Advertisement
To Top