Banjar Adat Peken, Desa Adat Renon Melaspas Balai Banjar, Dihadiri oleh Walikota Denpasar

Banjar Adat Peken, Desa Adat Renon, Denpasar, melaksanakan karya yadnya Melaspas, Mecaru, dan Mendem Pedagingan bertepatan dengan Purnamaning Karo, Senin, Soma Pon, Wuku Gumbreg, 19 Agustus 2024. Karya ini berkaitan dengan telah selesainya proses pembangunan balai Banjar Adat Peken yang dimulai sejak 30 Agustus 2023 lalu.

Menurut I Ketut Parwata, Kelian Adat Banjar Adat Peken, pembangunan balai banjar ini sesuai dengan keputusan krama (warga) Banjar Adat Peken pada 2022 lalu. “Pembangunan balai banjar ini adalah pembangunan yang sangat dinanti-nantikan, khususnya oleh warga Banjar Adat Peken,” ungkap I Ketut Parwata saat ditemui di sela-sela kegiatan upacara yadnya tersebut.

Ia menambahkan, terkait pembiayaan pembangunan balai banjar adalah murni dari pendapatan dari hasil usaha yang dimiliki oleh Banjar Adat Peken. Hal ini juga menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan seluruh warga banjar.

Karya Melaspas, Mecaru, dan Mendem Pedagingan dipimpin dan dipuput oleh Ida Pandita Mpu Jaya Parama Dharma Yoga dari Griya Nataran Sari Renon dan sebagai Pengenter Karya Dane Jro Mangku Desa. Prosesi karya dimulai pada siang hari.

Saat pelaksanaan karya, ditampilkan bondres dan tari-tarian, salah satunya adalah Tari Rejang Rwa Bhineda yang dibawakan oleh warga Banjar Adat Peken. Prosesi karya ditutup dengan sesolahan Topeng Sidakarya, yang dilanjutkan dengan persembahyanan bersama.

Karya Melaspas, Mecaru, dan Mendem Pedagingan ini dihadiri oleh Walikota Denpasar, I Gusti Jaya Negara. Dalam kesempatan ini, I Gusti Jaya Negara meresmikan balai Banjar Desa Adat Peken yang ditandai dengan pembukaan tirai prasasti pembangunan balai banjar.

I Ketut Parwata mewakili krama Banjar Adat Peken mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dan memberi dukungan terhadap proses pembangunan balai banjar serta prosesi karya Melaspas, Mecaru, dan Mendem Pedagingan.

“Prosesi upacara telah selesai dengan sangat baik dan lancar atau labda karya dalam istilah Balinya. Kami mengucapkan terima kasih kepada para sulinggih, jro mangku, krama banjar lanang istri, serta para pemuda yang telah turut berpartisipasi dalam karya ini,” ungkap I Ketut Parwata menutup percakapan.