Connect with us

Kementerian Kominfo Pilih Denpasar Jadi Kota Pertama Gerakan 1 Juta Tumbler

Inspirasi

Kementerian Kominfo Pilih Denpasar Jadi Kota Pertama Gerakan 1 Juta Tumbler

Tiga kementerian yakni Kemenko Bidang Kemaritiman, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memilih Denpasar sebagai kota pertama dalam Gerakan 1 Juta Tumbler. Gerakan ini dilaksanakan pada Kamis (1/8) dipusatkan di Pantai Matahari Terbit, Denpasar. Ratusan siswa sekolah, stakeholder terkait, akademisi, hingga komunitas dan lembaga yang ada di Kota Denpasar terlibat dalam gerakan 1 Juta Tumbler ini.

Kementerian terkait yang dihadiri oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo, Septriana Tangkary, bersama Walikota Denpasar, IB. Rai Dharmawijaya Mantra menggaungkan gerakan 1 Juta Tumbler dan mengajak insan muda milenial untuk bijak terhadap plastik.

Menurut Septriana, Denpasar menjadi kota pertama yang dipilih Kementerian Kominfo dalam Gerakan 1 Juta Tumbler, hal ini tidak terlepas dari komitmen Walikota Rai Mantra dalam melakukan gerakan bijak terhadap plastik dengan mengeluarkan Peraturan Walikota Nomor 36 Tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik di Kota Denpasar yang telah diberlakukan sejak 1 Januari 2019 lalu.

Gerakan ini pertama diluncurkan di Gelora Bung Karno, Jakarta yang melibatkan ribuan orang, serta para artis dalam Konser Sejuta Tumbler. “Program ini juga diinisiasi oleh BKOW Provinsi Bali, GK Ladies, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), serta akademisi yang terlibat,” ujarnya.

Walikota Rai Mantra mengatakan, gerakan pengurangan plastik di Kota Denpasar telah dilakukan lewat penguatan Perwali Nomor 36 Tahun 2018 yang sebelumnya telah dilakukan riset oleh komunitas hijau di Kota Denpasar. Hal ini menjadi tantangan yang memberikan dampak pada masalah ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Sehingga dari langkah ini, meski terjadi pro dan kontra  penggunaan tote bag atau tas ramah lingkungan, namun saat ini telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Denpasar untuk selalu membawa tas belanja ramah lingkungan.

“Saat ini tantangan dalam pengurangan kantong plastik ada di pasar tradisional, namun saat ini kita terus melakukan sosialisasi serta solusi bekerjasama dengan lapas wanita untuk membuat kantong dari bahan kertas,” ujar Rai Mantra. (pur)

Sumber; denpasarkota.go.id

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lainnya di Inspirasi

Advertisement
To Top